Di zaman modern seperti ini saya selalu bertanya-tanya apakah kekuatan metafisika itu memang benar adanya. Saya memang orang yang tidak mudah percaya sebelum menyaksikan atau membuktikannya sendiri. Oleh sebab itu jika ada orang yang bercerita mengenai makhluk jadi-jadian, roh halus, atau jin saya memilih tidak gampang percaya. Meskipun dari kalangan keluarga tempat saya berasal selalu menekankan bahwa kita hidup berdampingan dengan dunia yang disebut alam astral.
Sejak kecil saya sering dicekoki mitos, ketika saya bermain hingga menjelang petang saya selalu dilarang karena nantinya saya bisa digondol (diculik) wewe gombel. Jin wanita yang suka menculik anak kecil. Hingga saya dewasa, kepercayaan tersebut mulai memudar dari diri saya. karena itu semua hanya dongeng belaka.
Tetapi sejak saya menggunakan benda mistik dari Ki Sabrang Alam, saya menjadi paham bahwa kekuatan metafisika memang ada di sekitar kita. Kepercayaan itu sejak saya mulai mendapatkan hasil yang maksimal dari benda mistik tersebut. Di kantor, saya termasuk salah satu orang yang senior di antara tiga senior yang lain. Kabar-kabarnya dari keempat senior termasuk saya, akan ada kenaikan jabatan. Tetapi belum dipastikan siapa yang akan mendapatkan “tiket emas” itu.
Maka satu sama lain saling gencar mengambil hati para atasan dan direksi. Bagi saya perbuatan menjilat seperti sangat memalukan. Jika bisa ditempuh dengan cara lain, maka saya akan lebih memilih jalan itu daripada menjadi “penjilat”. Berlagak sok rajin dan disiplin padahal hanya ingin mengambil perhatian atasan saja. Bahkan satu sama lain saling jegal dan mengumbar fitnah.
Karena melihat keadaan semakin gawat. Saya memutuskan untuk mencoba mulai memakai pegangan dari Ki Sabrang Alam. Berkat petuah beliau dan motivasi positif, serta kekuatan benda mistik yang selalu saya pakai, saya menjadi terhindar dari fitnah keji teman-teman yang memperebutkan jabatan baru tersebut. Alhasil, perbuatan baik pasti kelihatan. Sebaliknya, perbuatan jahat juga akan ketahuan. Kini yang mendapatkan promosi jabatan itu adalah saya. bukan saya sombong, jajaran atasan melihat yang lain memang kurang layak.
Musthofa – Semarang